Selasa, 25 November 2014

TUGAS 5

PERBEDAAN KEWIRASWASTAAN, WIRASWASTA DAN WIRASWASTAAN
Kewiraswastaan adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan uang, waktu, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil.

Kewirausahaan yaitu perilaku yang mencakup perilaku berinisiatif (initiative taking), perilaku mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial dan ekonomi untuk mengubah sumber daya atau situasi praktis, serta perilaku menerima risiko atau kegagalan. Istilah tersebut diperkenalkan pertama kali oleh Richard Antillon pada tahun 1755. Istilah ini semakin populer setelah digunakan oleh pakar ekonomi J.B. Say untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber-sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat produktivitas yang lebih tinggi dan menghasilkan lebih banyak lagi.1. Kewiraswastaan , wiraswasta, wiraswastawan.

Wiraswastawan adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya atau lebih singkatnya adalah orang yg membuka lapangan pekerjaannya sendri. ATAU Wiraswastawan adalah pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya yaitu pribadi yang memiliki kemamapuan untuk :
Ø  Berdiri diatas kekuatan sendiri.
Ø  Mengambil keputusan untuk diri sedniri
Ø  Menetapkan tujuan atas dasar pertimbagan sendiri
Ø  Menggerkan perekonomian masyarkat untuk maju kedepan
Ø  Mengambil resiko
Ø  Memanfaatkan kesempatan usaha yang ada
Ø  Supel, pleksibel dalam bergaul, mampu dan mau menerima kritik membangun dan melakukan komunikasi yang efektif dengan orang lain.
Ø  Mengkoordinasi pengelolaan penanaman modal atau sarana produksi
Ø  Menggerakan orang lain dengan berbagai keahlian untuk membantunya mencapai tujuan usaha.
Ø  Memperkenalkan fungsi factor produksi baru.
Ø  Berespon secara kreatif dan inovatif, memiliki pandangan kedepan, cerdik, lihai dapat menanggapi situasi yang berubah-rubah serta tahan terhadap situasi yang tidak menentu.
Ø  Menghasilkan sesuatu yang dapat dijual atau ditukarkan dalam rangka memperoleh pendapatan atas usahnya.
Ø  Belajar dari pengalaman
Ø  Memiliki semngat bersiang yang kuat
Ø  Berorientasi pada kerja kerasmemiliki motivasi yang kuat untuk menyelesaikan tugas
Ø  Memiliki rasa pecaya diri dan yakin terhadap kemampuan sendiri
Ø  Memiliki motovasi berprestasi dan kemampuan untuk menjadi pemimpin
Ø  Menguasai berbagai penegtahuan, keterampilan dalam menysun, menjalankan dan mencapai tujuan organisasi usaha, menguasai manajemen umum dan mengusai berbagai bidang penegtahuan lain yang menyangkut dunia usaha.
Ø  Tingkat energinya tinggi
Ø  Tegas
Ø  Memperhatikan lingkungan social untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang.


   Unsur penting wiraswasta

Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting yang satu salma lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersbut adalah :
1.      Unsur pengetahuan mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang bersangkutan.
2.      Unsur keterampilan pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata. Wiraswastawan yang dilengkapi keterampilan tinggi akan mempunyai keberhasilan yang lebih tinggi.
3.      Unsur kewaspadaan merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga yang akan dialami.

       Ada beberapa kesimpulan tentang wirausaha
·        Joseph C. Shumpeter mengatakan bahwa wirausaha adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya adalah untuk melakukan inovasi atau menciptakan kombinasi-kombinasi baru. Wirausaha melakukan suatu proses yang disebut dengan creative destruction terhadap keseimbangan pasar. Inovasi yang diciptakan oleh wirausaha akan menghancurkan keseimbangan yang terdapat pada pasar untuk kemudian mencapai keseimbangan baru dengan keuntungan-keuntungan atas inovasi tersebut.
·        Seorang wirausaha adalah orang yang kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkannya untuk peningkatan kesejahteraan diri, masyarakat, dan lingkungannya.
·        Terdapat tiga aspek dasar yang ditekankan ketika Anda ingin menjadi seorang entrepreneur: melibatkan proses kreasi, pengorbanan waktu dan usaha, serta reward (hasil).
·        Terdapat sembilan karakteristik tingkah laku seorang wirausaha, antara lain sifat instrumental, prestatif, keluwesan bergaul, kerja keras, keyakinan diri, pengambilan risiko, swakendali, inovatif, serta kemandirian.
·        McClelland mengatakan bahwa wirausaha adalah orang-orang yang memiliki dorongan berprestasi yang kuat. Hal ini terlihat dari tingkah laku wirausaha, di antaranya kebutuhan berprestasi, rasa tanggung jawab yang tinggi, pemilihan risiko yang moderat, adanya persepsi terhadap keyakinan sukses, menghadapkan umpan balik sebagai dorongan, energik, berorientasi masa depan, memiliki keahlian organisasi, serta orientasi uang sebagai simbol keberhasilan.
·        Steade, et.al. mengatakan bahwa terdapat 5 tingkah laku berkualitas dari wirausaha, yaitu  purposeful, persuasive, persisten, persumptuous, dan perceptive.
·        Terdapat faktor-faktor khusus dalam pembentukan sifat seorang wirausaha. Faktor tersebut adalah nilai-nilai yang ditanamkan oleh keluarga kepada seorang anak.
·        Intrepreneur merupakan wirausaha yang ada di dalam lingkungan perusahaan.
·        Integritas merupakan persoalan krusial bagi keberhasilan pribadi dan bisnis. Banyak orang cenderung melihat faktor-faktor di luar diri mereka sebagai penyebab penyimpangan karakter. Padahal pengembangan integritas sebenarnya menjadi tugas dalam diri setiap orang.
·        Tiga hal penting mengenai integritas yang berbeda dari pandangan umum, antara lain integritas tidak ditentukan oleh lingkungan, tidak berdasarkan kedudukan, dan tidak disamakan dengan reputasi.
·        Pada umumnya wirausaha memiliki lima karakteristik, yaitu mereka sangat bersemangat dalam melihat atau mencari peluang-peluang baru dengan tetap selalu waspada, mengejar peluang dengan disiplin yang ketat, hanya mengejar peluang yang sangat baik dan menghindari mengejar peluang lain yang melelahkan diri dan organisasi mereka, fokus pada pelaksanaan khususnya yang bersifat adaptif, serta mengikutsertakan energi setiap orang yang berada dalam jangkauan mereka.
·        Terdapat beberapa faktor yang memotivasi seseorang menjadi wirausaha, antara lain foreign refugee, corporate refugee, paternal refugee, feminist refugee, housewife refugee, society refugee, serta educational refugee.
·        Usaha kecil adalah suatu bentuk usaha yang tidak bergantung pada pemilik dan manajemennya, serta tidak mendominasi pasar di mana ia berada (Lupiyoadi, 2004).
·        Tiga aspek yang penting dalam menjelaskan kontribusi bisnis skala kecil ini bagi suatu negara, antara lain penciptaan lapangan kerja, inovasi, serta pengaruh bagi bisnis besar.
·        Bentuk-bentuk usaha kecil yang populer, antara lain jasa, retailing, grosir/distribusi, agribisnis, serta produksi atau manufaktur.
·        Beberapa alasan keberhasilan seorang wirausaha, antara lain kerja keras, kekuatan tekad, dedikasi, berhasil memenuhi permintaan pasar, juga mempunyai kemampuan manajemen.
·        Beberapa alasan gagalnya usaha kecil, antara lain kurangnya pengalaman dan kemampuan dalam mengelola bisnis, lemahnya sistem kontrol, serta kurang modal.
·        Usaha yang sedang berkembang pesat dengan pertumbuhan jumlah personel dan operasi pasarnya, perlu memformalkan perencanaannya karena beberapa hal, antara lain derajat ketidakpastian, tingkat persaingan, serta jumlah dan jenis pengalaman wirausaha (kurangnya pengalaman baik dalam teknologi maupun bisnis).
·        Terdapat 5 langkah yang harus diikuti dalam perencanaan strategis, antara lain menguji/menganalisis lingkungan internal perusahaan dan lingkungan eksternal (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman), memformulasikan strategi perusahaan jangka panjang dan pendek (misi, tujuan, strategi, dan kebijakan), menerapkan rencana strategi (program, anggaran, prosedur), mengevaluasi kinerja strategi, melakukan follow up (menindaklanjuti) umpan balik atau feedback yang berkesinambungan.
·        Terdapat 5 faktor pendorong kegiatan manajemen strategis suatu perusahaan yang sedang berkembang, antara lain permintaan akan waktu manajemen strategis, kecepatan pengambilan keputusan, problem politis internal, ketidakpastian lingkungan, serta visi wirausaha.
·        Terdapat beberapa alasan yang menjadi penyebab perencanaan kurang baik, antara lain keterbatasan waktu, kurangnya pengetahuan, kurangnya keahlian atau keterampilan, kurangnya kepercayaan dan keterbukaan, adanya persepsi bahwa perencanaan itu berbiaya tinggi sehingga cenderung menghindari perencanaan.
·        Michael E. Porter telah mencatat lima kesalahan fatal para wirausaha pada tahap pengimplementasiannya, antara lain salah memahami daya tarik suatu industri, tidak ada keunggulan kompetitif yang nyata, mengejar posisi kompetitif yang tidak terjangkau, mengompromikan strategi pertumbuhan, kegagalan dalam mengkomunikasikan strategi perusahaan secara terbuka kepada karyawannya.

 
PERBEDAAN CIRI PERUSAHAAN BESAR DAN PERUSAHAAN KECIL
CIRI PERUSAHAAN BESAR
1)  Pada umumnya dikelola/dipimpin oleh manajer profesional (bukan pemiliknya)
2)  Struktur organisasinya kompleks dan sudah ada spesialisasi pekerjaan.
3)  Persentase kegagalan usaha relatif rendah.
4)  Modal jangka panjang relatif lebih mudah diperoleh untuk pengembangan usaha.

       Contoh perusahaan besar:
·         Bank Rakyat Indonesia(BRI)
·         Telkom Indonesia
·         Bank Mandiri
·         Bank Negara Indonesia (BNI)


CIRI PERUSAHAAN KECIL
1)  Pada umumnya dikelola/dipimpin sendiri oleh pemiliknya.
2)  Struktur organisasinya sederhana dan masih banyak perangkapan tugas/jabatan pada        seseorang.
3)  Persentase kegagalan usaha relatif cukup tinggi.
4)  Sulitan untuk mengembangkan usaha dikarenakan sulit memperoleh pinjaman dengan syarat lunak.

      Contoh perusahaan kecil:
·         PT IKA Indo Industri Karbonik
·         Usaha Dagang (UD) Bandar Mina
·         PT Bambu Media Cipta Persada



CONTOH  FRANCHISE LOKAL DAN ASING DI INDONESIA
Franchise lokal                                   Franchise asing

1)   Kebab Turki                                    1) Burger King
2)   Fried Chicken Sabana                    2) Texas Fried Chicken
3)   Alfamart                                          3) Seven Eleven
4)  Indomaret                                       4) Carefoure
5)   J.Co Donut & Coffee                      5) Starbucks Cofee
6)  Bambu Kuring                                6) Lawson Station
7)   Ayam Bakar Mas Mono                 7)  KFC
8)   Oto Bento                                       8) Circle K


KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN FRANCHISE
Keuntungan:
1. Adanya program-program pelatihan dari Fanchisor (yang punya perusahaan)sehingga kurangnya skill dapat di tanggulangi.
2. Secara psikologis pihak Franchise akan berusaha untuk dapat memajukan bisnisnya itu di samping mendapat bantuan dan bimbingan yang terus menerus dari pihak franchisor karena merasa telah memiliki perusaan yang besar.
3. Populer seketika.
4. Karena sudah populer maka tentu saja perusahaan baru tersebut tidak butuh dana besar untuk promo atau dana untuk kegagalan yang biasa dialami oleh perusaan yang baru berdiri.
5. Seringkali pihak franchisee menerima juga bantuan-bantuan berikut ini:
a. Penyeleksian tempat,
b. Persiapan rencana perbaikan model gedung sehingga sesuai dengan rencana tata kota atau ketentuan lainnya yang berlaku,
c. Perolehan dana untuk sebahagian biaya akuisisi dari bisnis yang difranchisekan,
d. Pelatihan staff,
e. Pembelian peralatan,
f. Seleksi dan pembelian suku cadang,
g. Bantuan pembukaan bisnis dan menjalankannya dengan lancar.


Kerugian:
1. Peran yang dimainkan oleh Franchisor sangat besar dengan kontrol yang tinggi sehingga pihak franchisee hilang kemandiriannya;

 
2. Pihak franchisee harus membayar berbagai macam fee kepada pihak franchisor, yang terms and conditionsnya therefore harus jelas dan dinegosiasi siapa yang harus memikul biaya tersebut:
a. Royalty: pembayaran oleh pihak franchisee kepada pihak franchisor sebagai imbalan dari pemakaian hak franchise oleh franchisee.
b. Franchise fee: biasanya dilakukan sekali saja dan dengan jumlah tertentu pada saat penandatangan akte franchise,
c. Direct expenses: Biaya langsung yang harus dikeluarkan sehubungan dengan pembukaan/ pengembangan suatu bisnis franchise seperti biaya pemodokan pihak yang akan menjadi pelatih dan feenya, biaya pelatihan dan biaya pada saat pembukaan;
d. Biaya sewa: apabila franchisor menyediakan tempat bisnis,
e. Marketing dan advertising fees; Karena franchisor yang melakukan marketing dan iklan, maka pihak franchisee mesti juga ikut menanggung beban biaya tersebut dengan menghitungnya baik secara persentase dari omset penjualan ataupun jika ada marketing atau iklan tertentu.
f. Assignment fees: biaya yang harus dibayar oleh pihak franchisee kepada pihak franchisor jika pihak franchisee tersebut mengalihkan bisnisnya kepada pihak lain biasanya untuk kepentingan persiapan pembuatan perjanjian penyerahan, pelatihan pemegang franchise yang baru dsb.
 
3. Kesukaran dalam menilai kualitas franchisor
 
4. Biasanya kontrak franchise berisikan juga pembatasan-pembatasan terhadap bisnis franchise dan ruang gerak dari pihak franchisor
 
5. Kebijakan-kebijakan pihak franchisor tidak selamanya berkenaan di hati pihak franchisee.


DAFTAR PUSTAKA
Fuad, M, H, Christine , Nurlela, Sugiarto,  Y.E.F, Paulus. 2000. Pengantar Bisnis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
http://iamditalistia.blogspot.com/2014/11/tugas-4-pengantar-bisnis_20.html
http://mayaapriyani11.blogspot.com/2014/11/tugas-4.html

0 komentar:

Posting Komentar

 
Siti Soleha Blogger Template by Ipietoon Blogger Template