Senin, 23 November 2015

Tidak Meratanya Persebaran Penduduk

Seperti yang sudah kita semua ketahui bahwa persebaran penduduk di Negara kita ini tidak merata. Tapi apakah kalian tahu, kenapa sih semua itu bisa terjadi? Tentu semuanya punya opini masing masing dong,disini saya akan menjelaskan 3 hal tentang masalah ini yaitu penyebabnya , akibatnya, dan solusinya juga.



Hal yang pertama yaitu penyebabnya adalah tuntutan ekonomi yang tahun demi tahun semakin meningkat,lapangan pekerjaan yang terbatas di pedesaan, serta penghasilan yang amat sedikit didapatkan ketika bekerja di desa, sehingga menyebabkan  hampir sebagian besar penduduk di pedesan migrasi ke pulau jawa. Loh kenapa ya?
  • Yang pertama Karena katanya di pulau jawa merupakan pusat pemerintahan
  •  Yang kedua karena di pulau jawa juga merupakan pusat ekonomi dan industri sehingga tersedia banyak lapangan pekerjaan
  •  Yang ketiga sarana transportasi serta komunikasi di pulau ini berjalan lancar
  • Yang keempat di pualau jawa tersedia berbagai jenis dan jenjang pendidikan

Dan tentunya masih banyak lagi, nah hal-hal itulah yang menyebabkan sebagian besar penduduk di Indonesia memutuskan untuk tinggal di pulau jawa bahkan tidak sedikit yang menetap di pulau ini. Terutama kota Jakarta yaitu ibukota Negara ini.

Hal kedua yaitu akibatnya, banyak sekali akibat yang ditimbulkan dari masalah ini, yaitu
  •    Yang pertama munculnya kawasan-kawasan kumuh di kota yang tidak layak huni, nah biasanya daerah ini dikenal dengan sebutan KUPAT KUMIS (kumuh padat kumuh miskin) 



                                                                                                                 kawasan kumuh padat kumuh miskin
  •       Yang kedua semakin sulitnya saingan pekerjaan yang melahirkan pengamen , pedagang kaki lima dan sebagainya yang tidak jarang mengganggu ketertiban lalu lintas



      pedagang kaki lima yang mengganggu ketertiban lalu lintas
·        
  •     Yang ketiga udara segar pun sulit didapatkan, bagaimana tidak? Hampir semua sudut di kota ini dipenuhi dengan asap  rokok, asap pabrik, serta asap kendaraan yang setiap harinya bergelimpangan di udara
  •        Yang keempat macet dimana-mana , bagaimana tidak? Hampir setiap rumah kini sudah memiliki kendaraan bahkan tidak sedikit orang yang memiliki kendaraan lebih dari satu hal ini lah yang menyebabkan macet dimana-mana



macetnya ibu kota

jika hal ini terus dibiarkan tahun demi tahun kota Jakarta tidak akan lagi memiliki jalan, karna semua lapak nya sudah dipenuhi dengan penduduk. serta tidak menutup kemungkinan kota Jakarta juga dapat menjadi lautan sampah  karena tidak ada lagi lapak untuk membuang sampah karena semua lahanya sudah dijadikan pemukiman.Kalian tentu tidak mau bukan ? untuk itu yang terakhir saya akan membahas solusinya,yaitu:
  •    Yang pertama pemerataan pembangunan, dengan adanya pemerataan pembangunan ini diharapkan agar di setiap daerah khusunya di pedesaan merasakan fasilitas seperti dipulau jawa, serta dapat membuka lapangan pekerjaan sehingga penduduk pedesaan tidak usah migrasi ke kota.
  •          Yang kedua pemberian penyuluhan kepada masyarakat pedesaan agar tdak ketinggalan dengan penduduk kota sehingga mereka dapat berfikir untuk membuka usaha sendiri dan tidk berpikir untuk tidak migrasi ke kota
  •        Yang ketiga saya berharap pemerintah bisa melakukan tindakan transmigrasi yaitu memindahkan daerah yang padat penduduk kepada daerah yang jarang sekali penduduknya, hal ini diharapkan agar jumlah penduduk tidak meledak pada satu daerah saja.



Sumber :
http://yulimarlena.blogspot.co.id/search?updated-max=2015-01-01T07:19:00-08:00&max-results=7






Senyum Sapa yang Terlupakan


Seperti yang telah kita ketahui kebudayaan di Indonesia sangat bergam jenis. Negara ini memiliki banyak kekayaan di dalamnya bahkan sumber daya alam dan manusia yang efektif untuk dikembangkan.
Namun apakah kalian sadar bahwa senyum salam sapa merupakan budaya Indonesia juga? Senyum salam sapa ternyata sudah dilakukan orang Indonesia sejak dulu , karena orang Indonesia memiliki sifat yang ramah. Kebiasaan memberi senyuman dan sapaan saat bertemu orang lain ini menjadi tradisi yang melekat pada diri orang Indonesia. Bukan hanya senyuman yang diberikan, sapaan dan salam pun menjadi ciri yang menunjukkan kepedulian antar masyarakat. Memberi sebuah senyuman sapaan dan salam dinilai sebagai kebiasaan yang perlu diajarkan oleh keluarga, sekolah, kampus dan lingkungan sekitar.
Dengan memberi senyuman salam dan sapaan, orang lain merasa nyaman, dihargai dan dipedulikan sehingga bisa saling mengenal satu sama lain. Sebuah senyuman dipercaya dapat membangkitkan rasa senang, memberi kesan positif serta sebuah penerimaan.
Meski budaya senyum salam sapa ini telah menjadi ciri khas orang Indonesia secara turun temurun, budaya tersebut semakin lama semakin memudar. Orang Indonesia lebih banyak yang terpengaruh oleh pengaruh budaya luar yang hidupnya individualisme.
Ketika berkumpul bersama teman-temanya orang Indonesia saat ini lebih asyik dengan dunianya masing masing. Mereka sibuk dengan gadget-nya masing-masing bahkan mereka tidak saling senyum, peduli maupun bertegur sapa ketika berkumpul bersama. Padahal mereka saling mengenal satu sama lainya.
Hal ini sangat jauh berbeda dengan kondisi budaya Indonesia zaman dulu . mereka bertegur sapa dan saling peduli terhadap sesama.Budaya senyum sapa salam ini perlu dibangkitkan lagi, dibiasakan lagi dan jangan sampai memudar terus menerus. Budaya luar bisa dianggap keren tetapi budaya sendiri tidak kalah kerennya, bahkan budaya kitalah yang sebenarnya menginspirasi budaya luar. Terkadang kita terlalu sibuk mengagumi budaya luar sehingga budaya sendiri terlupakan dan akhirnya dicuri negara lain. Maka penting budaya senyum sapa salam ini dikuatkan lagi sebagai suatu ciri khas orang Indonesia.


http://yulimarlena.blogspot.co.id/2015_04_01_archive.html

Jumat, 20 November 2015

strategi mengerjakan tugas kuliah



Strategi Mengerjakan Tugas Kuliah Dengan Baik dan Tepat Waktu

Ada beberapa saran yang bisa Anda terapkan, dan Insya Allah jika ini benar-benar Anda terapkan Anda akan terbebas dari kebingungan.

1. Jangan menunda-nunda
Penyakit yang pertama dan hampir dialami oleh sebagian besar mahasiswa adalah menunda-nunda pekerjaan. Sering kali saya menemukan mahasiswa yang mengerjakan tugas, kalau waktu pengumpulan sudah dekat, padahal tugas yang diberikan sudah lama. Penyakit ini muncul karena rasa malas dari dalam diri. Dan untuk mengatasinya hanya ada satu cara “paksakan”. Sudah tidak ada nego lagi, Anda harus memaksa diri Anda. Awalnya memang berat, tapi kalau sudah terbiasa Anda akan menikmatinya.

2. Siapkan referensi selengkap mungkin
Kendala lain dalam mengerjakan tugas adalah kurang referensi. Kekurangan referensi akan membuat Anda berhenti mengerjakan tugas karena Anda tidak mengetahui apa yang akan Anda tulis. Untuk itu sebelum mengerjakan tugas, segeralah ke perpustakaan, pinjam buka yang Anda butuhkan. Selain buku Anda juga harus meluangkan waktu untuk buka internet. Tapi saran saya, jangan pernah copy paste dari internet, karena biasanya itu sudah dilakukan oleh teman Anda yang lain. Sehingga ada kemungkinan tugas yang dikerjakan sama. Kalaupun terpaksa Anda harus mengambil dari internet usahakan Anda mengembangkannya lagi supaya tidak sama dengan teman yang lain.

3. Segera diskusikan dengan teman jika ada yang sulit
Ketika mengalami kesulitan, segeralah diskusikan hal tersebut dengan teman Anda. Atau kalau Anda berani Anda bisa mendiskusikan dengan dosen. Namun dengan catatan Anda memang benar-benar sudah mencari tapi referensi untuk tugas tersebut sulit untuk didapatkan. Dan satu lagi jangan sekali-kali bertanya pada dosen, padahal diluar sana banyak referensi yang bisa Anda gunakan sebagai rujukan. Ini akan membuat diri Anda nampak malas, di mata dosen.

4. Hindari Copy paste pekerjaan teman
Orang malas, selalu ingin jalan pintas, sehingga mereka tidak mau susah payah mengerjakan tugas. Mungkin Anda cepat menyelesaikan tugas, tapi saya yakin hal ini akan merugikan Anda. Dengan kata lain tugas yang Anda kerjakan sangat buruk. Dan resikonya Anda dan teman Anda bisa dikurangi nilainya gara-gara tugas yang dikerjakan sama.

5. Luangkan waktu minimal 2 jam sehari untuk mengerjakan tugas
Banyak mahasiswa rela meluangkan waktu berjam-jam di depan komputer untuk hal-hal yang kurang penting. Tapi untuk mengerjakan tugas biasanya mereka malas. Saran saya mulailah meluangkan waktu minimal dua jam sehari untuk mengerjakan tugas. Tapi sebaiknya cari waktu Anda yang paling produktif. Sehingga kegiatan Anda yang lain tidak terganggu.

6. Jangan Terlalu mengandalkan teman
Banyak mahasiswa yang terlalu tergantung dengan temannya. Sehingga ketika teman-temannya sibuk mengerjakan tugas dia enak-enakan main tidak jelas. Dia cukup tenang karena yakin akan mendapatkan pekerjaan teman yang bisa dia copy. Padahal waktu menunggu itu jika digunakan mengerjakan tugas malah sudah selesai. Satu lagi, jika ternyata teman tidak memperbolehkan pekerjaannya dicontek, sifat buruknya muncul. Dia mulai mengatakan temannya pelit, tidak solider, tidak mengerti, egois, dan lain-lain. Padahal dirinya sendiri yang egois.

7. Jangan banyak alasan
Saya capek, saya dirumah membantu orang tua, saya dah berusaha tapi tetap gak bisa. Itu hanyalah alasan omong kosong. Sesibuk apapun Anda pasti Anda punya waktu luang. Karena banyak mahasiswa yang bekerja sambil kuliah, tapi tetap bisa produktif dalam mengerjakan tugas dan tepat waktu. Jadi jangan jadikan aktivitas Anda diluar kampus sebagai kambing hitam atas penyakit malas yang Anda miliki.

http://cafemotivasi.com/strategi-mengerjakan-tugas-kuliah-dengan-baik-dan-tepat-waktu/

memotivasi diri sendiri


7 Cara Sederhana Memotivasi Diri Sendiri

Seringkali kita dihadapkan pada rasa tidak percaya diri yang membuat kita melupakan potensi diri kita sendiri. Untuk situasi ini, ternyata ada solusi sederhana.

"Memotivasi diri sendiri sebenarnya tidak begitu sulit," begitu kata motivator Anthony D. Carter.       ada cara-cara sederhana untuk melakukannya:

1. Tetap fokus

Kita harus tetap fokus pada apa yang kita inginkan. Jangan tergoda pada sesuatu hal yang baru bagaimanapun menariknya. Cara agar kita tetap fokus, menurut Carter, adalah dengan selalu memelihara kualitas dan mengevaluasi fokus kita. Jangan biarkan ketidakyakinan muncul kemudian. Kita mungkin kerap mengingat kegagalan-kegagalan di masa lalu namun jangan sampai hal itu menambah kekhawatiran kita. Ambil saja bahan pelajaran dari kegagalan itu dan tetap fokus pada langkah kita berikutnya. Maka, kekhawatiran itu akan hilang dengan sendirinya.

2. Bacalah success stories

Kisah-kisah sukses bisa memberikan dorongan besar pada kita untuk melangkah maju. Kisah-kisah sukses yang heroik mengisahkan tokoh-tokoh yang membalikkan ketidakmungkinan menjadi kenyataan memiliki daya inspirasi yang kuat. Apalagi jika latar belakang si tokoh hampir mirip dengan keadaan kita saat ini. Selain membaca kisah-kisah sukses, jangan lupakan juga untuk membaca buku-buku motivasi, pengembangan diri sebanyak yang kita mampu. Buku-buku ini tak hanya akan memberikan inspirasi tetapi juga akan memberikan tambahan skill kita untuk melangkah mencapai sukses.


3. Cari dukungan 

Jika kita memiliki mentor atau setidak-tidaknya teman baik yang bisa diajak diskusi, jangan lewatkan untuk urun-rembuk dengan mereka. Diskusikan keinginan kita atau cita-cita kita dan jangan lupa minta masukan mereka. Umumnya mereka bisa memberikan dorongan yang akan mempertebal kepercayaan diri kita. 


4. Catat perkembangannya

Mencatat perkembangan dari apa yang kita kerjakan bukan hal yang sepele. Catatan perkembangan ini bisa menjadi dorongan atau motivasi tersendiri. Karena itu penting untuk mencatat tahapan-tahapan yang kita tempuh, baik sukses atau gagal, untuk bahan evaluasi. Jangan lupakan juga untuk menentukan target-target sementara dari satu rangkaian besar yang sedang kita tempuh karena itu akan mempermudah menilai perkembangan yang sudah dicapai.


5. Rayakan pencapaiannya 

Meskipun merupakan pencapaian sementara, pencapaian target dalam setiap tahapan perlu juga diapresiasi. Bentuk apresiasi tak perlu mahal, yang penting ada semacam pengungkapkan rasa syukur bahwa upaya kita membuahkan hasil. Jadi ada hentakan kecil yang membanggakan. Misalnya, nonton film di bioskop (jika kita jarang menonton bioskop karena kesibukan kita) atau makan siang/malam di suatu tempat yang sebelumnya jarang kita lakukan. Bentuk apresiasi seperti ini akan menguatkan keyakinan kita dan akan membentuk kebiasaan sukses. Harus diingat bahwa apapun yang kita apresiasi akan mendapat pengulangannya sehingga ini akan memancing pencapaian-pencapaian pada tahapan-tahapan berikutnya.


6. Belajar dari kegagalan 

Di masa lalu kita mungkin mendapat kegagalan yang terus menghantui kita. Jangan biarkan diri kita terfokus pada kegagalan-kegagalan itu sehingga kita merasa tak berdaya. Namun sebaliknya, jadikan hal itu sebagai bahan pelajaran. Evaluasi kenapa kita bisa gagal. Atur kembali cara kita menempuh langkah itu agar tak gagal lagi. Cara ini bisa dilakukan dengan belajar lebih banyak, menambah keterampilan, atau menambah wawasan sehingga kita bisa makin percaya diri.


7. Nikmati perjalanannya

Mungkin kita tidak mendapatkan apa yang kita rancang kendatipun kita sudah melakukannya dengan baik. Tak perlu putus asa, selama kita melakukan sesuatunya dengan baik dan hati-hati hasil lebih besar bisa kita dapat kemudian kendatipun pada tahapan saat ini kita gagal. Yang penting kita sudah mendapatan perkembangannya, tidak jalan di tempat. Nikmati saja perjalanannya karena ini merupakan suatu proses. Jika kita menikmati perjalanannya kita akan senang melakukannya dan itu akan menambah gairah dan kepercayaan diri kita.


Sumber :http://www.andriewongso.com/articles/details/4554/7-Cara-Sederhana-Memotivasi-Diri-Sendiri



 
Siti Soleha Blogger Template by Ipietoon Blogger Template