Minggu, 14 Juni 2015

Artikel Pengangguran


Pengangguran

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan.
Jenis pengangguran
§  Berdasarkan Menurut Lama Waktu Kerja
o   Pengangguran Terbuka : Situasi dimana orang sama sekali tidak bekerja dan  berusaha  mencari pekerjaan.
o   Setengah Menganggur : pekerja yang hanya bekerja dibawah jam                        normal,yaitu kurang dari dari 35 jam seminggu bekerja secara tidak optimal. Atau situasi dimana orang bekerja tapi tenaganya diukur dari jam kerja, produktivitas kerja, dan penghasilan yang diperoleh.

                   Setengah menganggur dapat dikelompokan sbb:
Ø Setengah menganggur terpaksa : orang yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan lain. Hal ini disebabkan oleh upah yang diperolh lebih rendah.
Ø Setengah menganggur sukarela : orang yang bekerja dibawah jam kerja normal, tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedian menerima pekerjaan lain. Misalnya, seorang tenaga ahli hanya bekerja pada saat tertentu tetapi gajinya sangat besar.
Ø Pengangguran terselubung : Situasi dimana tenaga kerja tidak bekerja secara optimal karena kelebihan tenaga kerja pada suatu proses produksi. Misalnya pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh tiga orang jadi dikerjakan oleh empat orang. Satu orang tersebut termasuk pengangguran terselubung(tersamar).

§  Berdasarkan Penyebab Terjadinya 
o   Pengangguran Konjungtur / Siklis : Pengangguran yang berkaitan dengan turunnnya perekonomian suatu negara. Misalnya, pengangguran karena PHK besar-besaran akibat resensi ekonomi. Resensi ekonomi adalah kemunduran perekonomian yang disebabkan oleh permintaan terhadap barang dan jasa menurun dan hasil produksi tidak laku dipasar sehingga kegiatan produksi harus dikurangi.
                  Cara mengatasi pengangguran kongjungtur / siklis
1.       Meningkatkan daya beli masyarakat.
2.       Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa.

o   Pengangguran Struktural : Pengangguran yang terjadi karena perubahan struktur dan kegiatan ekonomi. Perkembangan perekonomian dalam jangka panjang biasanya akan meningkatkan peran sektor industri besar dan menggusur peran industri kecil.
Cara mengatasi pengangguran struktural.
a.        Tingkatkan mobilitas modal dan tenaga kerja
b.       Lakukan pemindahan tenaga kerja dari sektor yang kelabihan ke sektor yang kurang
c.        Lakukan pelatihan tenaga kerja sehingga mereka siap untuk terjun ke lapangan
d.       Bangun industri di wilayah yang mengalami pengangguran.

o   Pengangguran Frisksional : Pengangguran yang terjadi karena adanya peralihan yang dilakukan oleh tenaga kerja dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain. Misalnya, perpindahan dari sektor pertaniaan ke sektor industri.
                          Cara mengatasi pengangguran friksional
a.         Perluas kesempatan kerja dengan membuka lapangan kerja baru
b.        Datangkan investasi baru diberbagai bidang
c.         Galakkan pengembangan sektor informal seperti home industri
d.        Lakukan transmigrasi penduduk untuk menyerap tenaga kerja disektor  agraris dan lainnya
e.         Bangun infrastruktur seperti jalan, jembatan, PLTA, PLTU dan lain-lainnya dengan tujuan untuk mendatangkan investasi.

o   Pengangguran Musiman : Pengangguran yang terjadi karena pergantian musim. Pengangguran musiman biasanya terjadi disektor pertanian yang tingkat produktivitasnya sangat dipengaruhi oleh siklus tanam.
Cara mengatasi pengangguran musiman
1.       Beikan informasi jika ada lowongan kerja disektor lain.
2.       Lakukan pelatihan di bidang keterampilan lainnya seperti menjahit dan lain-lainnya.

o   Pengangguran Teknologi : perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan perusahaan berpeluang menggunakan teknologi modern dan canggih secara besar-besaran dalam rangka meningkatkan kuantitas hasil produksinya. Akibatnya, ada banyak tenaga kerja yang tidak terpakai.
Cara mengatasi pengangguran teknologi
1.       Berikan pelatihan untuk mengetahui atau menguasai teknologi

Cara mengatasi pengangguran
Secara umum cara mengatasi pengangguran adalah dengan meningkatkan investasi, meningkatkan kualitas SDM, transfer teknologi dan penemuan teknologi baru, pembenahan perangkat hukum dalam bidang ketenagakerjaan, dan lainlain. Secara teknis kebijakan upaya-upaya ke arah itu dapat ditempuh dengan berbagai kebijakan misalnya :
1.     Menyelenggarakan bursa pasar kerja
Bursa tenaga kerja adalah penyampaian informasi oleh perusahaan-perusahaan atau pihak-pihak yang membutuhkan tenaga kerja kepada masyarakat luas. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar terjadi komunikasi yang baik antara perusahaan dan pencari kerja. Selama ini banyak informasi pasar kerja yang tidak mampu tersosialisasikan sampai ke masyarakat, sehingga mengakibatkan informasi lowongan kerja hanya bisa diakses oleh golongan tertentu.
2.     Menggalakkan kegiatan ekonomi informal
Kebijakan yang memihak kepada pengembangan sektor informal, dengan cara mengembangkan industri rumah tangga sehingga mampu menyerap tenaga kerja. Dewasa ini telah ada lembaga pemerintah yang khusus menangani masalah kegiatan ekonomi informal yakni Departemen Koperasi dan UKM. Selain itu dalam pengembangan sektor informal diperlukan keterpihakan dari Pemda setempat.
3.     Meningkatkan keterampilan tenaga kerja
Pengembangan sumber daya manusia dengan peningkatan keterampilan melalui pelatihan bersertifikasi internasional.
4.     Meningkatkan mutu pendidikan
Mendorong majunya pendidikan, dengan pendidikan yang memadai memungkinkan seseorang untuk memperoleh kesempatan kerja yang lebih baik.
5.     Mendirikan pusat-pusat latihan kerja
Pusat-pusat latihan kerja perlu didirikan untuk melaksanakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi yang ada.
6.     Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Pemerintah perlu terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga akan memberikan peluang bagi penciptaan kesempatan kerja.
7.     Mendorong investasi
Pemerintah perlu terus mendorong masuknya investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk menciptakan kesempatan kerja di Indonesia.
8.     Meningkatkan transmigrasi
Transmigrasi merupakan langkah pemerintah meratakan jumlah penduduk dari pulau yang berpenduduk padat ke pulau yang masih jarang penduduknya serta mengoptimalkan sumber kekayaan alam yang ada.
9.     Melakukan deregulasi dan debirokrasi
Deregulasi dan debirokrasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru. Deregulasi artinya adalah perubahan peraturan aturan main terhadap bidang-bidang tertentu. Deregulasi biasanya ke arah penyederhanaan peraturan. Debirokrasi artinya perubahan struktur aparat pemerintah yang menangani bidang-bidang tertentu. Debirokrasi biasanya ke arah penyederhanaan jumlah pegawai/lembaga pemerintah yang menangani suatu urusan tertentu.
10.  Memperluas lapangan kerja
Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru terutama yang bersifat padat karya. Dengan adanya era perdagangan bebas secara regional dan internasional sebenarnya terbuka lapangan kerja yang semakin luas tidak saja di dalam negeri juga ke luar negeri. Ini tergantung pada kesiapan tenaga kerja untuk bersaing secara bebas di pasar tenaga kerja internasional.

Dampak pengangguran
  a.    Dampak pengangguran terhadap ekonomi
1.     Mengurangi output negara
Apabila di suatu negara tingkat pengganguran tinggi, maka output yang  dihasilkan juga berkurang.
2.     Menurunkan taraf hidup
Apabila tingkat pengangguran tinggi, maka pendapatan perkapita juga akan rendah sehingga menyebabkan taraf hidup penduduk juga rendah
3.     Memperlambat proses pembangunan
Turunnya produksi nasional, maka penerimaan pajak juga akan menurun, dimana pajak merupakan sumber dana untuk pembangunan, menurunnya penerimaan pajak akan berdampak pada pembangunan infrastruktur juga akan menurun.
4.     Meningkatkan Tingkat Kemiskinan

b.     Dampak sosial dari pengangguran
1.   Masalah jiwa dan keyakinan
Pengangguran dalam waktu tertentu akan berdampak pada gangguan kejiwaan bahkan sampai tindakan bunuh diri.
2.   Ketentraman keluarga akan terganggu.
Apabila kepala keluarga menganggur dan tidak memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Sehingga timbul pertengkaran bahkan berujung pada perceraian.
3.   Meningkatnya tindakan kriminal.

c.    Dampak pengganguran pada individu yang mengalaminya
1.             Dapat mengurangi kepercayaan diri pelakunya.
2.             Dapat mengurangi akal sehat pelakunya seperti melakukan pencurian, merampok dan sebagainya.

Contoh pengangguran disekitar kita
Pengangguran teknologi : Teknologi yang berkembang begitu cepat akan menggeser penggunaan tenaga kerja manusia. Padat karya akan diganti dengan padat modal. Apabila angkatan kerja tiadak bisa mengimbangi kemajuan teknologi maka pengangguran akan muncul. Para pengusaha akan akan menerima pencari kerja yang menguasai teknologi tersebut.

Sumber:
http://www.zonasiswa.com/2014/12/dampak-cara-mengatasi-pengangguran.html



 
Siti Soleha Blogger Template by Ipietoon Blogger Template